Kue Ku, si legit nan kenyal berbentuk kura-kura, adalah camilan tradisional yang tak lekang oleh waktu. Bukan sekadar kue, ia menyimpan cerita panjang tentang budaya dan filosofi Tionghoa yang kaya. Teksturnya yang lembut dan kenyal berasal dari adonan tepung ketan yang dimasak dengan sempurna, menciptakan sensasi menyenangkan di setiap gigitan.
Warna merah atau oranye yang mencolok pada kulit Kue Ku bukan tanpa makna. Warna ini melambangkan keberuntungan dan kemakmuran, harapan baik yang selalu menyertai hidangan istimewa ini. Bentuk kura-kuranya pun memiliki arti mendalam, merepresentasikan umur panjang dan kebahagiaan abadi. Tak heran, Kue Ku sering hadir dalam perayaan penting seperti ulang tahun, pernikahan, atau perayaan Imlek, menjadi simbol doa dan harapan terbaik.
Isian Kue Ku pun beragam, namun yang paling populer adalah kacang hijau manis yang dihaluskan. Kelembutan kacang hijau berpadu sempurna dengan tekstur kenyal kulit ketan, menciptakan harmoni rasa yang memanjakan lidah. Variasi lain termasuk isian unti kelapa, durian, atau bahkan cokelat, memberikan sentuhan modern pada kue tradisional ini.
Proses pembuatan Kue Ku memang membutuhkan ketelatenan dan keahlian khusus. Mulai dari membuat adonan yang pas, memasak isian dengan sempurna, hingga mencetak kue dengan cetakan berbentuk kura-kura yang khas. Setiap langkah dikerjakan dengan hati-hati untuk menghasilkan Kue Ku yang cantik dan lezat. Kue Ku bukan sekadar camilan, melainkan warisan budaya yang patut dilestarikan. Nikmati setiap gigitannya dan rasakan kehangatan tradisi di dalamnya.