Nasi Gandul, kuliner khas Pati yang menggugah selera, bukan sekadar nasi dan kuah. Keunikan sajian ini terletak pada kuahnya yang kaya rempah dan penggunaan daging sapi yang empuk, menjadikannya hidangan yang istimewa.
Asal usul nama “Gandul” sendiri masih menjadi misteri. Beberapa berpendapat berasal dari cara penyajiannya yang digandul (diangkat) oleh penjualnya, sementara yang lain meyakini dari rasa kuahnya yang “menggantung” di lidah, membuat penikmatnya ketagihan.
Nasi Gandul disajikan di atas daun pisang yang diletakkan di atas piring, memberikan aroma khas dan sentuhan tradisional. Nasi putih yang pulen kemudian diguyur dengan kuah berwarna cokelat kehitaman yang kental dan beraroma rempah yang kuat. Potongan daging sapi yang empuk dan berlemak menjadi bintang utama dalam hidangan ini.
Kuah Nasi Gandul dibuat dari campuran santan, kaldu sapi, dan berbagai rempah seperti kemiri, ketumbar, jintan, kunyit, jahe, dan lainnya. Proses memasaknya membutuhkan waktu yang lama agar rempah-rempah tersebut meresap sempurna dan menghasilkan cita rasa yang kaya dan kompleks.
Sebagai pelengkap, Nasi Gandul biasanya disajikan dengan taburan bawang goreng yang renyah, irisan cabai rawit bagi yang menyukai pedas, dan kerupuk karak sebagai teman bersantap. Perpaduan antara nasi yang pulen, kuah yang kaya rasa, daging sapi yang empuk, dan pelengkap lainnya menciptakan harmoni rasa yang sempurna di setiap suapan.
Nasi Gandul bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari warisan budaya Pati yang patut dilestarikan. Jika Anda berkunjung ke Pati, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kelezatan Nasi Gandul yang legendaris ini. Dijamin, Anda akan ketagihan!
